Kasus Rudapaksa Terjadi di Salah Satu Panti Asuhan Tangerang, Teman Dekat Pemilik Yayasan Buka Suara

 BEKASI – Kasus rudapaksa yang melibatkan anak di bawah umur baru-baru ini kembali terjadi.

Kasus rudapaksa terjadi di salah satu panti asuhan Tangerang, Banten.

Pemilik yayasan bernama S dan 2 pengurus panti asuhan Ys dan Yn telah ditetapkan sebagai tersangka.

Beberapa anak asuh yang disinyalir sebagai korban rudapaksa tersebut kini telah dipindahkan Dinas Sosial Kota Tangerang guna mendapatkan pendampingan psikolog.

Namun, dilansir dari Youtube Podcast Youtube Deddy Corbuzier, donatur panti asuhan sekaligus teman dekat pemilik yayasan, DD mengatakan tersangka Yn kini berstatus buron dan masih dalam pencarian.

DD menjelaskan, hingga saat ini setidaknya terdapat 23 yang disinyalir menjadi korban rudapaksa terhadap anak-anak panti asuhan dan beberapa di antara masih berstatus di bawah umur.

Diduga, rudapaksa di panti asuhan tersebut telah dilakukan beberapa tahun belakangan.

“Ini korbannya bukan cuma dan ini lebih biadab dari PKI,” ujarnya.

Bahkan, DD memaparkan terbongkarnya aksi rudapaksa tersebut berawal dari dirinya mendapatkan sebuah pesan dari seseorang terkait pemilik yayasan.

Mendapat pesan tersebut, ia lantas menyangkalnya untuk tidak menyebarkan fitnah.

Namun, DD mengatakan bahwa seseorang dalam pesan tersebut justru membeberkan rudapaksa yang dilakukan adalah benar.

Melalui hal ini, DD kemudian memastikan kabar tersebut dengan memanggil para pengurus yayasan.

Sebelumnya, DD sempat menyangkal diri sendiri bahwa aksi tersebut hanyalah isu belaka.

Sebab dikatakannya merupakan teman dekat serta sangat mengenal sosok S, ia mengatakan bahwa S memiliki tujuan yang baik dalam mendirikan Panti Asuhan.

“Baik, ini orang baik, mulia. Dia ngingetin kita solat dhuha, zakat, beramah, umroh, ngingetin kita sholat tahajud, dan ternyata dibalik layar begitu. Yang bikin saya hancur sehancur-hancurnya hati saya ya jadi kayak penistaan agama,” katanya.Lebih mengejutkan, dia menuturkan tersangka Yn dan Ys sebelumnya juga pernah menjadi korban rudapaksa di yayasan tersebut.

Ys dan Yn melampiaskan trauma dan dendamnya kepada anak-anak panti asuhan yang lain.Hingga kini, DD beserta para pengurus yayasan panti asuhan masih melakukan investigasi mandiri terkait korban yang disinyalir masih akan bertambah.

Ia mengatakan, bahwa pada 11 Oktober 2024 5 orang anak yang disinyalir menjadi korban telah melakukan visum guna penyelidikan lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *