Libatkan Banyak Unsur Hebat, Pemda Kota Bandung Rumuskan Grand Design Pangan Hingga 2030

Bandung – Pemda Kota Bandung bersama sejumlah kolaborator menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Grand Design Pangan di Hotel Aryaduta (2/8/2024).

Sebagai informasi, ini merupakan kali pertama OPD Kota Bandung (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) menyusun dokumen yang melibatkan ratusan persen pihak di luar pemerintahan. 

Adapun kolaborator Pemda Kota Bandung dalam hal ini, antara lain: Universitas Parahyangan, Rikolto Indonesia, serta Milan Urban Food Policy Pack (MUFPP).

Pj. Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dharmawan menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan dukungan Pemkot Bandung terhadap SDGs.

Ia menggarisbawahi sejumlah tujuan SDGs yang sejalan dengan panen 99, antara lain tanpa kemiskinan, mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi dan memajukan pertanian yang berkelanjutan. Serta memastikan konsumsi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Ketahanan pangan yang kuat disatukan oleh kemandirian pangan yang tinggi dalam menjamin penyediaan kebutuhan pangan di tingkat nasional, daerah, maupun rumah tangga,” ujar Dharmawan.

“Bukan hanya ketahanan dan kecukupan pangan, namun kami menyadari harga pangan ini bergejolak. Oleh karena itu kami berupaya menjaga pangan agar tetap mudah terjangkau oleh masyarakat,” imbuhnya.

Dharmawan juga menyebut, perlunya dukungan semua pihak dalam rangka menjaga ketahanan pangan di Kota Bandung. Menurutnya, kegiatan FGD ini sangat diperlukan untuk merancang Grand Design Pangan di Kota Bandung.

“Adanya Grand Design Pangan di Kota Bandung diperlukan sebagai rujukan bagi OPD terkait mengimplementasikan strategi Pemkot Bandung sebagai dasar pola pikir dan bertindak setiap stakeholder,” katanya.

Sementara itu Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebut, Grand Design Pangan Kota Bandung disusun untuk memperjelas komitmen Pemkot Bandung untuk membangun sistem pangan di Kota Bandung sampai 2030.

“Grand Design ini bisa menjadi acuan, pola tindak, pola pikir kita dalam memperkuat ketahanan pangan,” ujar Gin Gin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *