JABARTERKINI – Kota Bekasi – Ketua Bapillu PDI Perjuangan Nico Demus Gojdang, Meski Pasti di Rekom Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi Tri Adhianto Harus Komunikasi dengan Partai lain.
Hubungan PDI Perjuangan Kota Bekasi dengan DPC PKB Kota Bekasi sudah terjalin sejak lama, bahkan ini diakui oleh perwakilan DPC PDIP dan DPC PKB. Terlebih sebelumnya PKB bagian dari fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kota Bekasi.
Dalam menghadapi Pilkada 27 November 2024,hari ini jajaran DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi bersilaturahmi sekaligus mengambil formulir pendaftaran di Kantor DPC PKB Kota Bekasi yang letaknya tidak jauh dari kantor DPC PDI Perjuangan.
Ketua adan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDI Perjuangan Kota Bekasi Nicodemus Godjang mengatakan bahwa kedatangannya dan rombongan hari ini bersilaturahmi sekaligus mengambil formulir pendaftaran.
“Kedatangan kami silaturahmi dan menjalin kerjasama sama yang sudah terjalin selama 5 tahun, karena PKB pernah tergabung di fraksi DPRD,” ucap Bung Nico sapaan akrabnya.
Dirinya menyebut, dengan adanya kerjasama ini semoga bisa bersatu membangun kota Bekasi, apalagi ketua DPC Mas Tri Adhianto mendaftarkan dirinya menjadi Walikota lewat PKB.
“ Walaupun Mas Tri sudah pasti direkom dari DPC PDI Perjuangan, kami masih terus menjalin komunikasi dengan partai lain, terutama PKB,” ucap Nico.
Nico menambahkan, pihaknya optimis membangun komunikasi antar partai, dan menghantarkan Ketua DPC PDIP yang menurutnya pasti mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP.
Ia menghargai proses yang selanjutnya ditempuh oleh DPC PKB Kota Bekasi dalam penjaringan Bacalon Wali Kota Bekasi.
“Ini bukan hanya ambil dan kembalikan formulir tapi ini kan komunikasi politik. Kami tetap membuka komunikasi dengan partai lain, tujuan kita satu harus bersamaan di Pilkada,” jelas dia.
Sementara Ketua DPC PKB Kota Bekasi, Risky Topananda mengatakan bahwa hingga hari ini sudah ada tujuh orang yang telah mendaftarkan diri ke penjaringan PKB Call.
Ketika disinggung adanya dua kader PDIP yang mendaftar ke penjaringan PKB Call, Risky menyerahkan urusan rekomendasi di dalam tubuh partai tersebut.
“Jadi silahkan itu urusan rumah tangga partai lain (PDIP), karena nanti juga akan mengerucut ke satu kader terbaiknya,” ujar dia.