Bung Jesa : Kontroversi PJ Walikota Bekasi Cawe Cawe Mutasi Mutasi Penjabat

Bekasi, 8 Maret 2024. PJ Walikota Bekasi, Raden Ghani Muhammad, mendapat sorotan tajam setelah bocornya rencana mutasi di Pemkot Bekasi di tengah kisruh pasca-Pemilu. Banyak pihak menilai langkah ini sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih mendesak, yaitu hasil Pileg dan Pilpres yang menyisakan berbagai masalah di Kota Bekasi.

Dugaan bahwa bocornya rencana mutasi dilakukan secara sengaja oleh Pemkot untuk mengukur respons masyarakat semakin menguat, memunculkan kecurigaan terhadap integritas pemerintahan daerah. Pertanyaan pun muncul mengenai urgensi keputusan ini, mengingat situasi politik yang masih tegang pasca-Pemilu.

Sejumlah kalangan menyatakan kekecewaan terhadap PJ Walikota Bekasi, menilai bahwa langkah ini justru tidak membantu menstabilkan situasi politik di kota. Sebaliknya, langkah ini dianggap hanya memperburuk keadaan dengan memunculkan isu baru yang mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih krusial.

“Saya fikir dengan masa jabatan pj walikota terhitung hanya sekitar satu tahun, tidak perlu juga sebenarnya diadakan rotasi mutasi karna yang sudah menjabat hari ini baru saja menjabat di posisinya yang sekarang, jadi saya pikir bukan hal yang urgen untuk melakukan rotasi mutasi” tutur Jesa Ketua Pemuda Demokrat.

Dalam tanggapannya, PJ Walikota Bekasi mempertahankan keputusannya, menyatakan bahwa mutasi rotasi adalah langkah yang diambil demi kepentingan masyarakat. Namun, banyak yang meragukan motif sebenarnya di balik keputusan tersebut, menganggapnya sebagai strategi politik yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu, masyarakat Bekasi masih menunggu penjelasan yang lebih jelas dan transparan dari pihak terkait mengenai urgensi dan tujuan sebenarnya dari rencana mutasi ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *